Senin, 20 Desember 2010

VISUALISASI KREATIF


Visualisasi kreatif adalah seni menciptakan gambaran mental dalam pikiran anda untuk mencapai apapun yang anda inginkan. Banyak hal yang dapat kita ubah termasuk semua hal yang menjadi impian kita serta kesuksesan hidup dapat tercapai secara menakjuban, hal ini terjadi hanya jika kita selalu berfikir positif dan kreatif.
Pikiran akan lebih banyak menarik pikiran. Jika pikiran kita negatif, maka banyak hal negatif yang kita tarik kedalam hidup kita dan begitupula sebaliknya. Yang perlu dilakukan hanyalah fokus untuk apa yang kita inginkan dan akan ada realitas dimana semua itu menjadi bagian dari hidup dan menjadi milik kita seutuhnya. Tetapi tentunya tidak akan terjadi secara singkat, karena visualisasi kreatif ini harus secara terus menerus dan sesering mungkin dilakukan dengan terfokus dan menggunakan prinsip yang tepat, meminta secara spesifik dalam imajinasi untuk semua keinginan.
Selain itu, ada empat pokok agar berhasil mencapai visualisasi kreatif ini yaitu harus membayangkan tujuan dengan “melihatnya” didalam pikiran, menggunakan imajinasi mental (emosi dengan banyak pancaindera), berlatih dan pengulangan. Banyak contoh pengalaman hidup yang memang menunjukkan keberhasilan visualisasi kreatif ini. Sekarang kita telah tahu caranya, apakah anda tidak tertarik untuk melakukannya??
Awal untuk melatih diri agar menjadi seorang visual yang kreatif adalah dengan belajar relaksasi. Jika kita dalam kondisi yang tenang dan nyaman maka akan sangat baik untuk kerja otak, sehingga otak mampu memproduksi gelombang alfa (kondisi kesadaran dan penerimaan yang paling tinggi). Kemudian kedua adalah belajar memvisualisasikan sesuatu, hal ini dimaksudkan agar melatih akan lebih banyak menarik hal positif. Jangan pernah menyerah untuk berlatih, tetap bersabar. Walaupun awalnya terasa sulit, tapi yakin nanti pasti bisa.
Setiap individu pasti memiliki keahlian masing-masing, memiliki talenta, memiliki kreativitas, memiliki berbagai macam persoalan hidup yang sulit maupun yang mudah, memiliki masa lalu yang menyakitkan maupun menyenangkan, memiliki rasa takut untuk menghadapi masa yang akan datang dan rasa takut untuk melakukan perubahan serta ketakutan akan hal yang lainnya, memiliki kebiasaan yang tidak baik, memiliki emosi yang kadang cenderung negatif, memiliki ingatan akan kenangan-kenangan yang menyakitkan serta hal yang tidak mudah dilupakan dan lain sebagainya.
Bagaimana caranya agar kita mampu menghadapi persoalan-persoalan itu dalam proses hidup yang sedang kita jalani saat ini? Hal ini tentunya akan menjadi mudah dan kita akan dengan senang menjalaninya jika kita mampu memvisualisasikan semuanya secara baik. Tetap fokus dan berfikiran positif, jangan mudah panik dan tetap relaks, belajar untuk lebih pengertian, percaya diri, belajar mencintai dan menghargai serta menerima diri sendiri, belajar untuk lebih mengendalikan emosi, belajar untuk melawan semua rasa takut, mampu untuk memanfaatkan waktu dengan baik.
Jika kita mampu melakukan visualisasi kreatif ini, maka kesuksesan dan kebahagiaan serta kemudahan dalam hidup ini selalu menjadi milik kita begitu pula untuk semua hal yang kita inginkan.

Elemen Input


Segala sesuatunya harus kita lakukan dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh agar hasil yang diperolehpun bagus sehingga tercapainya cita-cita yang kita inginkan. Hal ini tentu diperlukannya kesiapan dan kebiasaan yang baik. Dimulai dari hidup teratur, tertib, tingkah laku maupun perilaku yang baik, serta memiliki etika. Karakter merupakan hal yang tidak dapat diubah. Meskipun demikian, kita harus terus mengembangkan kecerdasan yang ada pada diri kita. Hal ini sangat berkaitan dengan pemikiran dan cara berfikir. Agar menjadi seorang yang kreatif, kita harus mengisi pikiran kita dengan ilmu dan input yang kreatif serta hal-hal yang baik sehingga mampu mengaplikasikannya menjadi berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Pola berfikir dan pemikiran kita bersumber dari diri sendiri dan dari luar yang tentunya dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan dan ilmu. Untuk mampu berfikir positif, kita harus melatih diri. Jika ada pemikiran yang negatif, secepatnya kita ubah karena hanya akan membuat hidup tidak bahagia. Karena apa yang kita pikirkan dan ucapkan adalah doa. Berbeda halnya jika kita menjaga pikiran kita dengan hal-hal yang positif, karena akan membawa pada kebahagiaan dan ketentraman hidup. Sehingga apapun yang kita lakukan dan yang sedang kita kerjakan dapat terselesaikan dengan baik dan apapun yang kita inginkan dalam hidup akan selalu tercapai. Tetapi tentunya harus diimbangi dengan doa kepada Allah swt disamping kita berusaha.
Selain itu, hal yang juga penting adalah belajar untuk hidup disiplin. Ada sebuah motto yang mengatakan bahwa “disiplin adalah nafasku”. Itu artinya bahwa selama kita masih bernafas, sikap disiplin ini harus menjadi bagian dari hidup kita.
Disamping itu, kejujuran dalam hidup sama pentingnya karena akan membawa banyak kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga input pikiran positif, selalu berprasangka yang baik, jujur dan disiplin. Bersiaplah karena kita akan menjadi orang-orang yang sukses.

Senin, 13 Desember 2010

CREATIVE THINKING


Diawali dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap proses kehidupan yang telah membawa banyak kebaikan, rasa syukur karena telah diciptakan dan dilahirkan di dunia ini melalui rahim seorang ibu sebagai makhluk yang paling sempurna (memiliki akal, perasaan, anggota tubuh yang lengkap dan pastinya sangat berbeda dengan makhluk Tuhan lainnya.
Proses hidup dapat menjadikan manusia sebagai makhluk yang beruntung, dimana proses hidup itulah yang telah mengajarkan manusia tentang banyak hal. Dimulai dari ketidaktahuan menjadi sesuatu yang diketahui, ketidaksadaran manusia tentang sesuatu menjadi hal yang disadari.
Manusia adalah makhluk yang unik. Dengan kekuasaan Tuhan, manusia mempunyai pancaindra dimana setiap pancaindra telah memiliki fungsinya masing-masing dan bekerja sesuai dengan fungsi yang telah ditentukan. Perlu kesadaran diri bahwa sebagai manusia yang baik dan sempurna, seharusnya tidak menyalahgunakan indra yang diberikan Tuhan untuk sesuatu yang buruk, baik itu bagi diri sendiri maupun orang lain.
Manusia adalah makhluk berkomunikasi, komunikasi adalah proses pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Kreativitas harus dibangun dari sekarang. Tidak semua orang mampu berfikir kreatif, tapi setiap orang bisa belajar untuk menjadi kreatif.
Kehidupan manusia sekarang tentunya berbeda dari kehidupan manusia pada zaman dulu, baik itu dalam hal kepercayaan, alat-alat komunikasi, tingkat pendidikan dan lain-lain. Sehingga manusia sekarang tidak lagi berfikiran sempit dan memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas.
Mencari ilmu itu wajib hukumnya. Tidak akan terasa berat membawa ilmu kemanapun kita pergi. Belajar ilmu harus dimulai dari rasa tidak percaya, tapi jika belajar tentang agama, harus diawali dengan keyakinan yang hakiki tentang agama yang dianutnya.
Manusia tidak terlepas dari berbagai macam persoalan hidup dengan beragam kepentingan dan tingkat kesulitan yang harus dihadapi. Suatu pengalaman bukanlah hal yang terencana, ini merupakan hal yang tidak terduga dan terpikirkan sebelumnya. Manusia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dihari esok dan hari yang akan datang yang dapat menimpa dirinya.
Pengalaman merupakan hasil pengamatan pancaindra yang akan menjadi pengetahuan bagi setiap orang yang mengalaminya. Tentunya setiap pengalaman itu tidak selalu enak, ada pula yang tidak enak dan menyakitkan. Maka dari itulah melaui proses hidup pada saatnya kita manusia akan menjadi pribadi yang bijak dan mampu memilah-milah pengalaman yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Sehingga apabila nanti menemukan hal yang lebih rumit, kita akan mampu menyelesaikannya dengan baik dan tidak mudah berputus asa.
Pengetahuan merupakan hasil pengamatan pancaindra yang terencana dan diperhitungkan dengan kekuatan akal pikiran (rasio). Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lainnya, sehingga apabila suatu pengalaman dikomunikasikan pada khalayak dan diakui oleh masyarakat maka status pengalaman tersebut menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat. Pengetahuan ini dapat bernilai positif dan membawa pada kesuksesan, tetapi juga dapat bernilai negatif. Seperti halnya bahwa apapun profesi pekerjaanya, jabatan diperusahaan dan lain sebagainya, semakin lama ia bekerja, maka akan mampu mengatasi setiap permasalahan yang ada, lebih teliti dan hati-hati, mempertimbangkan terlebih dahulu untung ruginya, mencari lebih banyak cara agar dapat menarik para konsumen.
Memiliki ilmu sangatlah penting. Jika tidak memiliki ilmu maka akan selalu dibohongi dan dibodohi. Tidak demikian halnya jika memiliki banyak ilmu pengetahuan maka banyak informasi yang didapat. Ilmu pengetahuan ini merupakan modal intelektual seseorang. Tentunya dapat kita amati dan dapat menilai seseorang bahwa dapat dibedakan antara orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan yang tidak. Karena ilmu dapat mengangkat derajat seseorang sehingga dapt hidup sejahtera.
Ilmu pengetahuan dan teknologi memang penting, tapi dalam mempelajari hal tersebut jangan sampai mengesampingkan iman dan taqwa (IMTAQ). Semuanya harus seimbang.
Jika berbicara tentang negara, Indonesia masih tergolong negara yang miskin informasi. Manusia indonesia harus mampu dalam memberdayakan ilmu pengetahuan sehingga dapat membawa nama bangsa di mata dunia. Ilmu pengetahuan didapat dari pendidikan, pengalaman. Oleh karena itu, kita harus selalu memiliki keinginan untuk belajar.

Selasa, 18 Mei 2010

SISTEM POLITIK INDONESIA

1. Struktur Politik
Struktur politik adalah badan atau organisasi yang berkenaan dengan urusan negara. Struktur politik selalu berkenaan dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif yang dipengaruhi oleh distribusi serta penggunaan kekuasaan. Kekuasaan berarti sebuah kapasitas, kapibilitas atau kemampuan untuk mempengaruhi, meyakinkan, mengendalikan, menguasi dan memerintah orang lain.
Ketika berbicara struktur politik maka yang akan diperbincangkan adalah tentang mesin politik sebagai lembaga yang dipakai untuk mencapai tujuan.

2. Berdasarkan jenisnya mesin politik terbagi dua yaitu :
A. Mesin politik Informal
Adalah mesin politik yang ada dalam masyarakat yang tidak memiliki pengaruh secara langsung dalam pembuatan keputusan politik negara sepeti perubahan UUD, pembuataan UU dan lain-lain.
Adapun yang termasuk mesin politik informal, yaitu :
• Pengelompokan atas persamaan sosial ekonomi, seperti ; Golongan petani, golongan buruh, Intelegensia, kelas menengah, golongan professional.
• Persamaan jenis tujuan seperti ; golongan agama, militer, usahawan, atau seniman
• Kenyataan kehidupan politik rakyat seperti; partai politik, tokoh politik, golongan kepentingan dan golongan penekan dan media komunikasi politik.

B. Mesin politik formal
Adalah mesin politik yang ada dalam negara yang memiliki pengaruh secara langsung dalam pembuatan keputusan politik negara. Mesin politik formal berupa lembaga yang resmi mengatur pemerintahan yaitu yang tergabung dalam trias politica :
- Legislatif (pembuat undang-undang)
- Eksekutif (pelaksana undang-undang)
- Yudikatif (pelaksana peradilan)

3. Montesquieu
Montesquieu terkenal dengan teorinya mengenai pemisahan kekuasaan (trias politica). Trias Politika berasal dari bahasa Yunani (Tri=tiga; As=poros/pusat; Politika=kekuasaan). Konsep Trias Politica merupakan ide pokok dalam Demokrasi Barat, yang mulai berkembang di Eropa pada abad XVII dan XVIII M.
Pemisahan kekuasaan (Trias Politica), adalah sebuah model bagi pemerintahan yang demokratis states. Trias Politica adalah anggapan bahwa kekuasaan negara terdiri dari tiga macam kekuasaan :
• kekuasaan legislatif atau membuat undang-undang;
• kekuasaan eksekutif atau kekuasaan melaksanakan undang-undang;
• kekuasaan yudikatif atau kekuasaan mengadili atas pelanggaran undang-undang.
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Menurut Montesquieu, Ide pemisahan kekuasaan tersebut dimaksudkan untuk memelihara kebebasan politik, yang tidak akan terwujud kecuali bila terdapat keamanan masyarakat dalam negeri. Montesquieu menekankan bahwa seseorang akan cenderung untuk mendominasi kekuasaan dan merusak keamanan masyarakat tersebut bila kekuasaan terpusat pada tangannya. Oleh karenanya, dia berpendapat bahwa agar pemusatan kekuasaan tidak terjadi, haruslah ada pemisahan kekuasaan yang akan mencegah adanya dominasi satu kekuasaan terhadap kekuasaan lainnya.

4. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
Suprastruktur politik adalah Semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam suatu konstitusi negara ( di dalamnya termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara (MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial).
Adapun fungsi suprastruktur adalah :
• Membuat undang-undang
• Melaksanakan undang-undang
• mengadili pelaksanaan undang-undang

Infrastruktur Politik yaitu Kelompok masyarakat yang merupakan kekuatan sosial dan politik rill di dalam masyarakat, disebut “infrastruktur politik” yang mencakup 5 komponen yaitu : partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, media komunikasi politik dan tokoh politik.
Adapun Fungsi infrastruktur adalah :
• Pendidikan Politik
• Artikulasi Kepentingan
• Agregasi Kepentingan
• Rekruitmen Politik
Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik dan Profesional diantara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.

5. a. Pendekatan Sistem Politik secara Tradisional
Adalah pendekatan system politik yang memandang lembaga pemerintahan, kekuasaan dan keyakinan politik sebagai dasar analisis system politik.

Pendekatan secara tradisional ini merupakan asumsi bahwa :
• kerangka perbandingan system politik bersifat sempit, dalam arti lebih cenderung dipengaruhi oleh konsep hukum, ideology dan lembaga pemerintah.
• memfokuskan perhatian pada pembentukan lembaga (struktur politik), kekuasaan dan keyakinan politik.
• konsep pemikiran lebih banyak dipengaruhi oleh konsep sejarah dan hukum

b. Pendekatan Sistem Politik secara Behaviorisme
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan manusia, termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan. hal itu dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.
Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dan lebih didasarkan pada sikap dan perilaku individu, organisasi dan lembaga pemerintahan yang sedang berjalan.
Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).

c. Pendekatan Sistem Politik secara Post Behavioralisme
Pendekatan ini adalah pendekatan yang memiliki anggapan bahwa manusia adalah makhluk kreatif. Pendekatan pasca perilaku (post behavioral) ini timbul sebagai reaksi terhadap aliran perilaku (behavioralism), karena menurut aliran pasca perilaku ini bahwa aliran perilaku kerap melupakan nilai manusiawi.
Adapun prinsip-prinsip utama pada pendekatan ini adalah :
• focus utama pendekatan ini adalah lebih bersifat proaktif, kreatif, imagination, vision
• pendekatan ini memiliki tujuan “ingin mengubah pendidikan dan metode penelitian ilmu politik menjadi ilmu pengetahuan yang murni.
• menginginkan ilmu politik tidak kehilangan kontak dengan realitas sosial, bhkan ilmu politik merasa harus melibatkan diri dalam usaha mengatasi krisis yang dihadapi manusia.

SISTEM POLITIK INDONESIA

Negara ini merupakan negara yang kaya akan keindahan alamnya beserta berbagai kebudayaan yang dimiliki oleh negara Indonesia ini. Bumi pertiwi tercinta. Karena kemerdekaannya membutuhkan semangat dan tumpah darah dari para pahlawan kita. Sehingga dibutuhkannya seorang pemimpin penerus bangsa yang mampu membawa Indonesia lebih makmur, memiliki jiwa yang bijaksana, adil, mengerti akan kehidupan rakyatnya.
Bila kita pahami lagi bahwa pengertian dari sistem politik itu sendiri adalah kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Ketika berbicara tentang sistem politik kita saat ini, saya rasa Indonesia ini bukanlah Indonesia yang seperti dulu lagi. Walaupun memang dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan yang berarti. Tetap saja kemiskinan, ketidakadilan masih ada. Hanya saja dalam berbagai bidang pendidikan, lapangan pekerjaan, lebih banyak kesempatan-kesempatan yang dapat kita peroleh sebagai masyarakat.
Kita tahu bahwa begitu banyak skandal-skandal politik yang terjadi di negara ini sehingga berbagai permasalahan yang kita hadapi tidak pernah terselesaikan dengan baik. Masih banyak hal yang tersembunyi dalam sistem politik dinegara kita sehingga tujuan akan kemakmuran bangsa ini masih sangat jauh.
Dalam hal ini siapa yang harus disalahkan??
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas sistem politik ini bila ditinjau dari :

- Parpol (Partai Politik)
Pada saat ini begitu banyak parpol yang ada dinegara ini, Tapi hanya sedikit yang memiliki kualitas dan kepribadian yang bagus untuk menjadi bagian dari parpol tersebut, kemudian dalam memperoleh kekuasaan dan untuk mencari perhatian dari rakyat, banyak hal-hal kotor yang dilakukan. Dan juga elemen-elemen dari sebagian partai tidak memiliki etika yang baik.

- Lembaga Negara
Pada lembaga negara sendiri, kinerja pemerintahan yang dilakukan tidak transparan, masih tidak memihak pada rakyat. Lebih didahulukannya kepentingan pribadi maupun golongan. Selain itu, (KPK) Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Tapi jika dilihat dari berbagai kejadian belakangan ini yang terjadi di negara kita, KPK tersebut telah dicampuri kewenangannya.

- Masyarakat
Hal positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat kita saat ini adalah masyarakat diberikan keleluasaan dalam mengeluarkan aspirasi, masyarakat mulai menjadi kritis serta tanggap terhadap urusan negara. Dan jika rasa nasionalisme berkurang pada jiwa masyarakat, maka hal tersebut dapat menyebabkan rapuhnya sistem politik di negara ini.

Kondisi Hukum Indonesia

Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Menurut saya, kondisi hukum Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan, meskipun dalam segi sarana dan prasarana hukum itu sendiri sudah cukup menunjukkan adanya beberapa peningkatan. Namun, pada sisi lain dapat dilihat bahwa perkembangan tersebut masih belum diimbangi secara memadai dengan peningkatan integritas moral dan profesionalisme dari para aparatur hukumnya. Hal ini dikarenakan bahwa kesadaran hukum antara aparatur hukum dan masyarakat yang masih rendah. Kemudian dalam pelaksanaan hukum itu sendiri, kualitas mutu pelayanan di Indonesia ini masih kurang maksimal dan keadaan hukum di Indonesia sekarang masih belum mengalami perbaikan yang berarti.
Selain itu, yang saya lihat dan amati bahwa kondisi hukum di Indonesia sekarang sudah tidak lagi dapat dijadikan sebagai tonggak keadilan, yang ada hanyalah saling menjerat, menuduh, yang salah jadi benar dan benar bisa jadi salah. Hal ini kurangnya didasari oleh hati nurani dan logika.
Melihat kondisi hukum yang terpuruk tersebut, maka kita harus berbenah diri dan mulai melakukan hal-hal yang baik, dimulai dari diri sendiri, seperti menjauhi tindak kejahatan dan pelanggaran, serta taat pada aturan yang berlaku yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat dan sekaligus warga negara Indonesia sangat membutuhkan suatu aturan hukum yang dapat melindungi hak-hak warga negara, agar negara Indonesia ini terbebas dari berbagai Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN), dan juga tindak kejahatan lainnya yang dapat merugikan warga negara atau masyarakat Indonesia. Sehingga negara ini mampu mencapai kesejahteraan, kualitas keamanan yang baik, adanya keadilan yang tidak memihak, menjadi negara yang damai dan makmur.

Senin, 17 Mei 2010

BENTUK – BENTUK KOMUNIKASI

1. Komunikasi Interpersonal (Antarpribadi)
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) yaitu komunikasi yang terjadi di antara satu individu dengan individu yang lain (Littlejohn, 1999). Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal, dan banyak lagi.
Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal :
 Berada dalam jarak yang dekat.
 Mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.
 Informal
 Tanpa terencana
 Efek yang ditimbulkan bisa (kognisi  penambahan wawasan, pengetahuan, Afektif  sikap, psikomotorik  perubahan perilaku / perilaku baru), karena dalam bentuk face to face atau langsung.

2. Komunikasi Intrapersonal (Komunikasi Intrapribadi)
Komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.

3. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi).
Ciri-ciri komunikasi massa :
 Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.
 Komunikator memiliki keahlian tertentu.
 Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana.
 Khalayak yang dituju heterogen dan anonym.
 Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan.
 Ada pengaruh yang dikehendaki.
 Dalam konteks sosial terjadi saling mempengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya.
 Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi.

4. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Ciri-ciri komunikasi Kelompok :
 Jumlah lebih dari dua orang.
 Formal/Informal.
 Terencana.

Sumber : Wikipedia.com

PRINSIP – PRINSIP KOMUNIKASI

Prinsip – prinsip Komunikasi merupakan istilah yang dibuat oleh Deddy Mulyana, Ph.D. Dibawah ini akan kita bahas satu persatu tentang prinsip-prinsip komunikasi yang terdiri dari 12 prinsip, yaitu :

Prinsip 1 : “Komunikasi adalah Suatu Proses Simbolik”.
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.

Prinsip 2 : “Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi”.
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : “Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi dan Hubungan”.
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 4 : “Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan”.
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai).

Prinsip 5 : “Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang dan Waktu”.
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.

Prinsip 6 : “Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi”.
Seperti halnya, jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.

Prinsip 7 : “Komunikasi Bersifat Sistemik”.
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

Prinsip 8 : “Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya, Semakin Efektiflah Komunikasi”.
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap ymbol-simbol yang saling dipertukarkan.

Prinsip 9 : “Komunikasi Bersifat Nonsekuensial”.
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

Prinsip 10 : “Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional”.
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses dimana komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : “Komunikasi Bersifat Irreversible”.
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Prinsip 12 : “Komunikasi Bukan Alat Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah”.
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Sumber : Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jumat, 07 Mei 2010

Buku The Secret Versi Indonesia

Untuk anda yang senang membaca buku, anda bisa download langsung buku-buku menarik yang dapat menambah wawasan anda secara gratis.

Adapun buku menarik kali ini adalah tentang Rahasia Kehidupan "The Secret" yang sangat menarik untuk dibaca dan dapat merubah hidup anda.
Anda akan tahu ada apa dibalik rahasia kehidupan ini setelah anda membacanya.

Silahkan download disini

Rabu, 28 April 2010

About Communication

Rabu, 21 April 2010

Pengantar Komunikasi

Telah kita ketahui bahwa kehidupan kita tidak bisa terlepas dari aktifitas komunikasi. Pernahkah anda menghitung seberapa banyak kegitan komunikasi yang kita lakukan dalam satu hari? tentu tidak akan terhitung. Kita dapat melihat itu dari hasil sebuah penelitian bahwa persentase waktu yang digunakan dalam proses komunikasi berkisar antara 75% sampai 90% dari jumlah waktu kegiatan.
5% digunakan untuk menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk berbicara dan 50% untuk mendengar.
Namun tahukah anda apa itu komunikasi??
Komunikasi berasal dari bahasa latin “Communicatio” yang berarti “pemberitahuan atau pertukaran pikiran”. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan.
Harold Dwight Lasswell
“Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa, mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa”.
Harold D Lasswell mengenalkan 5 formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu :
Who, yakni berkenaan dengan siapa yang mengatakan.
Says What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa.
In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa.
To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukkan kepada siapa.
With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa.
Berdasarkan formula lasswell tersebut, maka terdapat 5 komponen agar terjadi proses komunikasi, yaitu adanya ;

1. Komunikator, Semua proses komunikasi berasal dari sumber/source, yang dapat berupa :
• perorangan, jika dalam komunikasi individual atau antar perorangan, atau seorang dengan beberapa orang.
• Suatu lembaga atau organisasi, atau orang yang dilembagakan (komunikasi dengan media massa).
2. Pesan, yaitu meliputi semua materi atau isi yang dikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, baik yang disampaikan secara verbal (bahasa/kata-kata lisan) maupun non verbal (isyarat, gambar, gestur dll), baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Media/Channel, yakni merupakan sarana tempat pesan yang disampaikan sehingga bisa diterima dan dimaknai oleh komunikan. Misalnya: media massa (baik cetak maupun elektronik).
4. Komunikan/Receiver, yakni merupakan sasaran dari komunikasi, bisa terdiri dari seseorang atau beberapa orang atau suatu lembaga/organisasi.
5. Pengaruh /Efek, yakni merupakan hasil dari suatu kegiatan komunikasi.

Gangguan Komunikasi

Gangguan (Noise) adalah segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi. Misalnya kata-kata yang disampaikan tidak jelas dan membingungkan, percetakan huruf dalam media cetak tidak terlihat atau saling bertindihan dan lain-lain. Pada umumnya gangguan komunikasi yang timbul berasal dari penerima (audience) itu sendiri. Hal ini dikarenakan seorang komunikan terkadang cenderung acuh tak acuh, salah menafsirkan atau akibat dari tidak mampu mengingat dengan jelas dan baik apa yang telah komunikator sampaikan, sehingga terjadinya noise.
Ada tiga faktor psikologis yang mempengaruhi, yaitu :
Selective attention yaitu orang hanya berminat dengan sesuatu yang menarik perhatiannya/yang dikehendakinya.
Selective perception yaitu orang cenderung untuk menafsirkan isi komunikasi sesuai dengan prakonsepsinya, kecenderungan berfikir stereotif.
Selective retention yaitu Orang cenderung untuk mengingat apa yang ingin diingatnya.

Ketiga faktor tersebut bersifat universal dan akan sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi.


Sumber : Buku Pengantar Teori&Manajemen Komunikasi ( Drs. Tommy Suprapto, M.S.)&internet.

Jumat, 09 April 2010

Surat Kabar